Hari/Tanggal : Kamis, 18 Januari 2024
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan Matematika
Alat Peraga : Gambar dan PPT / Video Pembelajaran
Good morning my lovely students. How are you this morning?
Bahasa Indonesia
Elemen CP : Menyimak : Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Tujuan Pembelajaran : Mampu menentukan latar tempat/waktu dari sebuah teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Alur Tujuan Pembelajaran : Peserta didik menggunakan ADIKSIMBA untuk menentukan latar/waktu dari teks narasi.
Fungsi
Latar Cerita
Kini
kita akan mempelajari mengenai fungsi latar cerita. Tentu saja diciptakannya
unsur di dalam karya sastra pasti memiliki fungsi, bukan? Lalu apa fungsi latar
di dalam sebuah cerita atau karya sastra?
Fungsi
latar di dalam sebuah cerita pada dasarnya berisi mengenai ruang, waktu, serta
suasana terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam suatu cerita.
Fungsi
adanya latar cerita adalah untuk memberikan suatu gambaran yang jelas supaya
berbagai peristiwa yang terjadi di dalam jalannya cerita tersebut benar-benar
terjadi atau memberikan informasi yang jelas mengenai situasi yang terjadi di
dalam cerita tersebut.
Setting atau pengertian latar cerita juga memiliki
fungsi sebagai gambaran kepada pembaca tentang suasana yang benar-benar terjadi
di dalam cerita tersebut. Latar ini berfungsi untuk memudahkan pembaca untuk
membayangkan hal-hal yang digambarkan terhadap hasil karya sastra atau cerita
tersebut.
Saat menulis cerita, penulis diharapkan mampu
menampilkan sebuah latar atau setting dengan
tepat dengan tujuan membuat cerita yang dibuat menjadi lebih kuat dan lebih
hidup. Tanpa adanya sikap dari penulis mengenai latar, maka pembaca juga akan
merasa kesulitan membayangkan adanya sebuah peristiwa yang terjadi di dalam
jalannya cerita tersebut.
Matematika
Elemen CP : Pengukuran : Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.
Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik menganalisis Panjang benda menggunakan satuan baku
Pengertian Satuan Berat dan Alat Ukurnya
Satuan berat merupakan standar atau dasar ukuran yang digunakan untuk menyatakan berat dari suatu benda, misalnya buah ini beratnya 1 kg. Satuan berat yang sering kita gunaan sehari hari adalah ons, kwintal, ton, kilogram, gram, pound, dan lbs.
Biasanya kita menggunaan satuan berat ketika misalnya belanja di pasar, membeli barang di toko bangunan, dan lain-lain. Nah, saat kita akan membeli sesuatu di pasar maupun toko bangunan, terkadang kita melihat suatu alat yang digunakan untuk menghitung berat suatu benda, alat tersebut dinamakan dengan timbangan. Ada berbagai macam bentuk timbangan, ada yang digital dan ada yang manual, bentuknya pun berbeda beda.
Berikut jenis-jenis timbangan.
- Timbangan duduk atau barang, yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur berat beras, terigu, gula, serta buah dalam jumlah banyak.
- Timbangan badan, yaitu timbangan yang berfungsi sebagai alat ukur berat badan seseorang. Timbangan badan biasanya dipakai di rumah sakit, apotek, puskesmas, dan di berbagai tempat lain.
- Neraca, yaitu alat untuk mengukur massa dari suatu benda. Terdapat beberapa jenis neraca, yakni neraca dua lengan, neraca elektronik, neraca pegas, neraca duduk, dan lain-lain.
- Timbangan gantung, yaitu timbangan yang berfungsi untuk mengukur berat benda dengan cara digantung. Jadi, benda akan digantungkan di pengait yang ada di timbangan gantung agar beratnya bisa diukur.
- Timbangan kodok, yaitu timbangan yang sering kali kita jumpai di pasar atau warung-warung karena kegunaannya untuk mengukur berat beras, gula, telur, buah-buahan serta daging. Timbangan ini dalam penggunannya dilengkapi dengan anak batu yang terdiri atas bermacam ukuran, mulai dari 50 gram (½ ons), 100 gram (1 ons), 200 gram (2 ons), 500 gram (½ kg), hingga 1000 gram (1 kg). Timbangan kodok mempunyai kapasitas muatan hingga 10 kg.
- Timbangan digital, yaitu timbangan untuk mengukur berat suatu benda dengan tingkat ketelitian baca yang sangat kecil. Cara menggunakannya, yaitu benda diletakkan di atas plat timbangan, kemudian hasil ukurannya akan muncul secara digital di layar.
0 komentar:
Posting Komentar