tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
- Memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.
- Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.
- Melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
Merujuk pada tujuan-tujuan tersebut, maka dapat diartikan fungsi wawancara adalah guna mendapat informasi maupun data secara akurat, mendalam, objektif, sekaligus menjadi pelengkap informasi awal pewawancara. Selain itu, wawancara juga memungkinkan munculnya perspektif baru dari topik yang diangkat.
Jenis Wawancara
Secara umum, berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Wawancara Terstruktur
Jenis pertama dari wawancara adalah wawancara terstruktur atau terpimpin, di mana semua pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara rinci dan lengkap.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Sesuai namanya, wawancara tidak terstruktur adalah kebalikan dari wawancara terstruktur, di mana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. Jenis ini juga biasa disebut wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa saja kepada narasumber.
Akan tetapi, yang perlu dijadikan catatan adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap relevan dengan kebutuhan data agar wawancara masih bisa terkendali.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Jenis terakhir dari wawancara adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan dari kedua jenis wawancara sebelumnya, di mana pewawancara tetap menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan namun secara garis besarnya saja.
Bentuk Wawancara
Selain terbagi menjadi beberapa jenis, wawancara juga memiliki berbagai bentuk. Lebih jelasnya, bentuk-bentuk wawancara adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Formal
Pertama, ada bentuk wawancara formal yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara formal atau sistematis untuk mendapat data tertentu. Contoh bentuk wawancara ini adalah wawancara penelitian.
2. Wawancara Rutin
Bentuk selanjutnya adalah wawancara rutin, yaitu wawancara yang dilakukan secara rutin ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan atau operasional bisnis atau perusahaan, misalnya evaluasi bulanan kinerja karyawan.
3. Wawancara Konferensi Pers
Wawancara konferensi pers adalah ketika para jurnalis diundang oleh pihak-pihak tertentu untuk meliput informasi atau data tertentu agar dimuat dan disebarluaskan, misalnya ada perusahaan yang meluncurkan produk baru, melakukan kerja sama dengan pihak lain, menyelenggarakan acara amal, dan lain-lain.
4. Wawancara Akses Pers
Hampir sama dengan bentuk wawancara konferensi pers, tetapi untuk wawancara akses pers ini lingkupnya lebih kecil lagi, seperti hasil dilakukannya pertemuan, negosiasi, dan lain-lain.
5. Wawancara Roundtable
Wawancara roundtable adalah salah satu bentuk wawancara yang cukup kompleks di mana pewawancara harus menyusun strategi dan skenarionya dulu supaya proses wawancara dapat berjalan lancar.
Tips Wawancara
Agar dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai keinginan, ada beberapa tips wawancara yang perlu diperhatikan.
- Mulailah dengan informasi fakta dan mengajukan pertanyaan mudah.
- Pastikan Anda sudah mengetahui informasi dasar mengenai narasumber, seperti identitasnya secara umum.
- Hindarilah mengajukan pertanyaan bersifat pribadi dan berupa pilihan.
- Jangan terlalu kaku dan tunjukkan sikap bersahabat agar narasumber nyaman dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik serta terbuka.
- Hindari sikap seakan menggurui, bersikaplah netral dan adaptif.