Selasa, 07 November 2023

Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila

 


Hari/Tanggal        : Selasa, 7 November 2023

Mata Pelajaran     : Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila

Alat Peraga           : Gambar dan PPT




Tabik Pun 🙏 

Good morning my lovely students. How are you this morning?

Hopely you are healthy and happiness. 😍


ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
BAHASA INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Dengan mengamati tata cara wawancara, peserta didik dapat memahami hal-hal yang diperhatikan saat wawancara dengan benar. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik melakukan wawancara dengan narasumber di lingkungan sekolah dengan baik dan benar. 

Materi Pembelajaran : 

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara dua orang atau lebih dengan tujuan mencari informasi tertentu. Pewawancara adalah orang yang mewawancarai (mengajukan pertanyaan). 
Narasumber adalah orang yang diwawancarai (menjawab pertanyaan). Untuk dapat mewawancarai dengan baik, kalian harus berlatih.

Berikut ini hal-hal yang harus kalian perhatikan.

Langkah-Langkah Persiapan
• Buat janji bertemu dengan narasumber.
• Siapkan daftar pertanyaan.
• Siapkan alat tulis untuk mencatat atau alat perekam.
• Siapkan kamera (jika ada).

Informasi yang Perlu Dicatat
• jawaban sesuai daftar pertanyaan;
• identitas narasumber; dan
• tanggal wawancara diadakan.

Agar Siap dan Percaya Diri
• Pelajari semua tentang narasumber.
• Kuasai daftar pertanyaan wawancara.
• Berlatih mengajukan pertanyaan sebelum melakukan wawancara sebenarnya.

Sikap Saat Wawancara
• bersikap sopan dan menghormati narasumber;
• menyapa dengan sapaan yang sesuai, misalnya Bapak, Ibu, Kakak, dan lainnya;
• berbicara dengan tenang; dan
• berbahasa Indonesia yang baik, singkat, dan jelas.

Cara Berbicara
• Nada suara jangan terlalu keras, tetapi juga tidak terlalu pelan.
• Gunakan intonasi yang sopan.
• Ucapkan pertanyaan dengan jelas.

Bahasa Tubuh dan Penampilan
• Berdirilah atau duduklah dengan tegak.
• Tataplah narasumber saat berbicara. Tatap mata narasumber secara wajar.
• Gunakan gerak tangan untuk menegaskan sesuatu.
• Berpakaianlah dengan sopan dan rapi.

Isi Laporan Hasil Wawancara
• informasi nama narasumber;
• nama pewawancara;
• tanggal wawancara;
• foto (jika ada); dan
• jawaban narasumber atas daftar pertanyaan yang dituturkan ulang oleh pewawancara.



ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 

PENDIDIKAN PANCASILA : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan  di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar  tempat tinggal serta melaksanakannya dengan  bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik  mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil  identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik  melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota  keluarga dan sebagai warga sekolah.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat mengenal dan memahami macam ragam makanan tradisional berdasarkan asal daerahnya. 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik mengenal dan memahami macam-macam makanan Tradisional berdasarkan asal daerahnya dengan benar. 

Materi Pendidikan Pancasila 

Makanan tradisional adalah makanan dan hidangan yang diwariskan secara turun-temurun atau telah dikonsumsi secara turun-temurun. Makanan dan hidangan tradisional bersifat tradisional, dan mungkin memiliki preseden bersejarah dalam hidangan nasional, masakan daerah, atau masakan lokal.

Makanan Tradisional Khas Indonesia
Berikut ini daftar makanan khas Indonesia dan asalnya; 
1. Mi Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Sesuai namanya, Mi Aceh merupakan makanan khas Aceh berbahan mi kuning tebal dengan irisan daging sapi, kambing atau seafood, seperti udang dan cumi.
Mi Aceh disajikan bersama kuah kari yang gurih dan pedas. Kemudian ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.

2. Bika ambon, Provinsi Sumatra Utara
Bika ambon merupakan penganan khas Medan, Sumatra Utara. Makanan ini terbuat dari tepung tapioka, telur, gula, dan santan.
Bika ambon dimasak selama 12 jam dan dapat bertahan maksimal empat hari. Camilan ini mempunyai banyak varian rasa, mulai dari pandan, durian, keju, dan cokelat.

3. Rendang, Provinsi Sumatra Barat
Rendang adalah makanan khas Indonesia dari Sumatra Barat (iStockphoto/Ika Rahma)
Rendang merupakan makanan yang berasal dari Sumatra Barat. Makanan ini berbahan dasar daging dan dimasak dengan bumbu aneka rempah dan santan.
Proses memasak rendang sendiri memerlukan waktu hingga berjam-jam. Setelah matang, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.

4. Gulai ikan patin, Provinsi Jambi
Seperti namanya, gulai yang satu ini berbahan dasar ikan patin yang diberi bumbu-bumbu dan rempah kemudian dimasak. Tak hanya lezat, makanan ini juga kaya akan gizi.
Gulai ikan patin cocok dijadikan pelengkap makan yang disajikan dengan taburan bawang goreng dan nasi putih.

5. Pendap, Provinsi Bengkulu
Dari Bengkulu terdapat makanan tradisional bernama pendap atau disebut juga ikan pais atau pepes ikan. Hal itu karena makanan ini memiliki kesamaan pembuatan dengan pepes ikan.
Perbedaannya, pendap menggunakan daun talas sebagai pembungkusnya. Pendap memiliki cita rasa pedas dan gurih dan cocok menjadi lauk makan.

6. Gulai belacan, Provinsi Riau
Gulai Belacan merupakan makanan tradisional Riau, berbahan dasar udang dengan bumbu berbagai macam rempah pilihan. Selain udang, gulai belacan juga bisa terbuat dari daging ayam dan ikan.

7. Otak-otak, Provinsi Kepulauan Riau
Otak-otak merupakan santapan khas Provinsi Kepulauan Ria yang terbuat dari tepung sagu, ikan tenggiri, dan bumbu-bumbu. Otak-otak memiliki cita rasa yang gurih dan cocok disajikan dengan sambal kacang.

8. Empek-empek, Provinsi Sumatra Selatan
Pempek adalah makanan khas Indonesia dari Sumatra Selatan
Empek-empek atau disebut juga pempek merupakan makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut. Kemudian dicampur dengan tepung sagu dan ditambah beberapa bahan seperti penyedap rasa, garam, telur, dan lainnya. Penganan ini disajikan dengan kuah cuka yang mempunyai rasa asam, manis, dan pedas.

9. Mi Bangka, Provinsi Bangka Belitung
Mi Bangka atau dikenal juga dengan nama bakmi Bangka merupakan hidangan tradisional dari Provinsi Bangka Belitung. Kuliner ini biasanya ditambah dengan aneka topping seperti bakso sapi, udang, irisan ayam, dan lainnya.

10. Seruit, Provinsi Lampung
Seruit merupakan makanan tradisional khas Lampung. Makanan ini berbahan dasar ikan yang digoreng atau dibakar kemudian dicampur sambal terasi, mangga, atau tempoyak yakni olahan durian.

11. Satai bandeng, Provinsi Banten
Dari Banten, terdapat makanan tradisional yakni satai bandeng. Satai ini terbuat dari bahan dasar ikan bandeng yang dihilangkan durinya.
Kemudian dagingnya dihaluskan dan dicampur dengan bumbu dan dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng. Setelah itu dibakar di atas bara api.

12. Kerak telur, Provinsi Jakarta
Berikutnya adalah kerak telur yang berasal dari Jakarta. Penganan ini terbuat dari ketan putih, kelapa parut telur ayam atau bebek, dan ditambah ebi serta bawang merah goreng.

13. Serabi, Provinsi Jawa Barat
Serabi merupakan penganan khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, santan, daun suji, dan garam.
Selain polos, serabi juga memiliki beberapa varian rasa, seperti oncom, kacang, telur, dan lainnya.

14. Lumpia, Jawa Tengah
Lumpia merupakan penganan khas Jawa Tengah yang terbuat dari kulit lumpia yang berisikan rebung, telur, dan daging ayam atau udah.
Santapan yang satu ini merupakan perpaduan dari budaya Tionghoa dan Indonesia.

15. Gudeg, Provinsi Yogyakarta
Gudeg merupakan hidangan khas Provinsi Yogyakarta dan terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Proses memasak gudeg juga memerlukan waktu berjam-jam.
Makanan ini biasanya disajikan bersama kuah santan kental, ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek.

16. Rujak cingur, Provinsi Jawa Timur
Rujak cingur adalah makanan khas Indonesia dari Jawa Timur 
Makanan tradisional selanjutnya berasal dari Jawa Timur, yakni rujak cingur. Makanan ini terdiri dari beberapa jenis irisan buah, seperti timun, bengkuang, mangga muda, nanas, dan kedondong.
Pelengkapnya adalah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kangkung dan kacang panjang.

17. Ayam betutu, Provinsi Bali
Ayam betutu merupakan makanan tradisional khas Bali yang terbuat dari daging ayam yang dibumbui kemudian direbus dan dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas.
Selain ayam betutu, makanan khas Bali lainnya adalah satai lilit, nasi campur, dan lainnya.

18. Ayam taliwang, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dari Nusa Tenggara Barat terdapat makanan tradisional bernama ayam taliwang yang terbuat dari ayam kampung muda. Ayam ini dibakar kemudian dibumbui.
Ayam taliwang biasanya disajikan dengan makanan khas Nusa Tenggara Barat lainnya, seperti plecing kangkung.

19. Catemak jagung, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Catemak jagung merupakan makanan penutup yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Hidangan ini berbahan dasar kacang-kacangan yang dilengkapi dengan bermacam sayuran.

20. Bubur pedas Sambas, Provinsi Kalimantan Barat
Bubur pedas Sambas merupakan hidangan berupa bubur tradisional dari Kalimantan Barat. Bubur ini terdiri dari berbagai sayuran dan disajikan dengan ikan teri, bawang goreng, dan kacang goreng.

21. Juhu singkah, Provinsi Kalimantan Tengah
Juhu singkah merupakan makanan khas masyarakat Dayak di Provinsi Kalimatan Tengah. Makanan ini memiliki cita rasa yang unik, yakni gurih, asam, dan kepahit-pahitan.

22. Soto Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan
Makanan ini dinamakan soto Banjar sebab merupakan makanan khas suku Banjar, Kalimantan Selatan. Santapan ini terbuat dari bahan utama ayam dengan bumbu aneka rempah.

23. Ayam cincane, Provinsi Kalimantan Timur
Ayam Cincane merupakan makanan tradisional khas Provinsi Kalimatan Timur. Makanan ini biasanya dijumpai di acara-acara besar seperti pernikahan dan acara penyambutan tamu kehormatan.

24. Kepiting soka, Provinsi Kalimantan Utara
Kepiting soka adalah penganan khas Provinsi Kalimantan Utara, yakni kepiting yang dilumuri dengan aneka bumbu.

25. Sup konro, Provinsi Sulawesi Selatan
Sup konro adalah sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar, Sulawesi Selatan. Sup berkuah warna cokelat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.

26. Ikan jantung pisang, Provinsi Sulawesi Tengah
Sesuai namanya, makanan ini berbahan ikan dan jantung pisang. Adapun ikan yang digunakan adalah ikan kakap dan ditambah dengan aneka bumbu dan rempah.

27. Lapa-lapa, Provinsi Sulawesi Tenggara
Lapa-lapa adalah makanan tradisional khas Indonesia khas Sulawesi Tenggara (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Lapa-Lapa merupakan makanan khas Provinsi Sulawesi Tenggara yang terbuat dari kelapa, beras, dan garam yang dimasak menggunakan daun pisang.

28. Binte biluhuta, Provinsi Gorontalo
Binte Biluhuta merupakan sup tradisional asal Provinsi Gorontalo. Makanan ini berbahan dasar jagung dan disajikan dengan cara disiram dengan kuah.

29. Tilutuan, Provinsi Sulawesi Utara
Tilutuan adalah bubur Manado yang merupakan campuran berbagai macam sayuran. Bubur yang satu ini tidak mengandung daging sehingga dapat dimakan oleh siapa saja.

30. Ikan asar, Provinsi Maluku
Ikan asar merupakan ikan suir yang diberi bumbu dan ditumis dengan bumbu halus. Kuliner asal Provinsi Maluku ini cocok disantap dengan nasi hangat.

31. Gohu ikan, Provinsi Maluku Utara
Gohu ikan merupakan makanan khas Ternate, Maluku Utara yang terbuat dari ikan tuna atau cakalang. Tak hanya lezat, makanan ini juga menyehatkan karena mengandung gizi yang tinggi.

32. Ikan bakar Manokwari, Provinsi Papua Barat
Ikan Bakar Manokwari merupakan makanan khas Papua Barat yang dihidangkan dengan sambal mentah yang dihaluskan dan disiram di atasanya.

33. Kue sagu, Provinsi Papua Tengah
Seperti namanya, kue sagu terbuat dari tepung sagu yang dicampur dengan kacang tanah, dan bumbu-bumbu. Camilan asal Papua Tengah ini cocok dinikmati bersama teh hangat.

34. Papeda, Provinsi Papua Timur
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Papua Timur yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Papeda sendiri memiliki warna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar.
Kuliner yang satu kaya serat dan rendah kolesterol sehingga cocok menjadi santapan yang tak hanya lezat tetapi juga menyehatkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Risky Melina Sari Template by Ipietoon Cute Blog Design