Rabu, 04 Oktober 2023

IPAS dan Seni Tari

  


Hari/Tanggal        : Rabu, 04 Oktober 2023

Mata Pelajaran     : IPAS dan Seni Tari 

Alat Peraga           : Gambar dan PPT




Tabik Pun 🙏 

Good morning my lovely students. How are you this morning?

Hopely you are healthy and happiness. 😍

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :

Pemahaman Sains

Peserta didik memahami dan melakukan percobaan proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) : 

1. Peserta didik dapat melakukan percobaan perubahan wujud benda yang terjadi.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1.1  Peserta didik melakukan percobaan perubahan wujud benda cair dan membeku.
1.2  Peserta didik melakukan percobaan perubahan wujud benda menguap dan mengembun.
1.3  Peserta didik melakukan percobaan perubahan wujud benda menyublim dan terdeposisi. 


MATERI IPAS 


Berikut video percobaan perubahan wujud benda 




Mengerjakan latihan soal !

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas dan benar!

1. Dina mencoba menimbang berat kapas dan batu. Ternyata batu lebih berat daripada kapas. Hal ini menunjukkan bawa kedua benda tersebut memiliki …
2. Sebutkan 3 wujud materi …
3. Sebutkan ciri-ciri benda cair …
4. Perubahan wujud zat ketika menerima kalor adalah …
5. Perubahan wujud yang terjadi pada pembuatan gula jawa adalah …
6. Perubahan wujud benda gas menjadi padat disebut …
7. Sebutkan 2 contoh perubahan wujud benda cair ke padat dalam kehidupan sehari-hari …
8. Kapur barus di letakkan di dalam lemari semakin lama semakin mengecil, hal ini menandakan bahwa kapur barus mengalami proses …
9. Menyalakan lilin pada malam hari merupakan contoh proses perubahan …
10. Gelas yang berisi air dingin pada permukaan gelas tersebut akan terdapat titik-titik air. Hal itu terjadi karena udara di luar gelas mengalami … 



ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN : 
SENI TARI : Mengalami (Experiencing)
Peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta mengeksplorasi unsur utama tari sesuai level, perubahan arah hadap, dan desain lantai.

TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) : 
1. Peserta didik mampu mengembangkan ide melalui unsur pendukung tari yaitu musik, properti, kostum, tata panggung, tata rias, tata busana.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik mengembangkan ide melalui unsur pendukung tari yaitu musik, properti, kostum, tata panggung, tata rias, tata busana.

MATERI SENI TARI 

Gerakan Tari Bungong Jeumpa



Saat penari akan menampilkan tarian bungong jeumpa, maka terdapat sebuah ragam dan rangkaian gerakan yang dilakukan secara bersama-sama. Dalam tarian ini, terdapat dua posisi untuk penari menarikan tari bungong jeumpa. Posisi tersebut adalah posisi duduk dan posisi berdiri.

Tarian bungong jeumpa memiliki beberapa pola gerakan. Setiap pola dan gerakan tersebut, selalu tersimpan arti dan makna khusus yang mendalam. Hal ini selaras dengan fungsi tarian bungong jeumpa sebagai cerminan untuk masyarakat yang melihatnya. Simak beberapa ragam pola dan gerak tari bungong jeumpa di bawah ini.

1. Gerak pancat

Gerak pancat adalah gerakan pertama dalam tari bungong jeumpa. Gerakan ini berupa gerakan awal untuk menyiapkan tubuh. Untuk memulai tarian, para penari harus berdiri dengan tegak seraya mempersiapkan tubuhnya.

Setiap penari juga diharuskan untuk menautkan kedua telapak tangannya di depan dada. Gerakan ini dilakukan seperti seseorang yang sedang bertapa. Bedanya, dalam tari bungong jeumpa gerakan ini dilakukan dalam posisi berdiri.

Dalam posisi ini, penari kemudian akan berjalan ke kanan dan ke kiri serta maju dan mundur sambil mengikuti irama musik sesuai temponya. Selain itu, para penari pun harus memperhatikan ekspresi wajahnya.

Jadi dalam gerak pancat ini, tidak hanya gerakan tubuh saja yang dilakukan oleh penari. Tetapi juga mimik atau ekspresi wajahnya bermain. Penari harus melakukan gerakan betapa dalam posisi berdiri ini dalam ketukan atau hitungan sampai 8 sebanyak 2 kali.

2. Gerak mandhak

Setelah gerak pancat selesai, penari akan melakukan gerak mandhak. Gerakan ini adalah gerakan di mana tangan kanan sang penari yang berdiri, sedangkan tangan kirinya memegang siku lengan sebelah kanan.

Gerakan ini dilakukan para penari secara bergantian dan berkebalikan. Oleh karena itu, terkadang tangan kiri penari berdiri dan tangan kanannya memegang siku sebelah kiri. Begitu seterusnya.

Setelah gerakan tersebut selesai, maka jari tangan penari akan digerakkan seperti sedang memetik senar gitar. Posisi tubuh penari pun ketika melakukan gerakan mandhak (patrap) ini harus bergeser ke kiri sebanyak 2 kali dan bergeser ke kanan sebanyak 2 kali juga.

Gerak mandhak ini dilakukan sampai hitungan 8 dan dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan.

3. Gerak Ngrayung

Gerak tari bungong jeumpa yang selanjutnya adalah gerak ngrayung. Gerak ini adalah gerak jari tangan penari yang harus mengacungkan ibu jarinya agar menempel ke depan dan 4 jari yang lainnya dirapatkan.

Setelah itu, para penari harus menghadapkan kedua telapak tangannya ke arah atas dan ke bawah. Penari juga melakukan gerak ngrayung ini 2 kali ke kanan dan 2 kali ke kiri. Gerakan ini juga dilakukan sampai hitungan 8 dan diulang sebanyak 4 kali.

4. Gerak lutut

Pada gerakan ini, penari harus membentuk lingkaran yang seperti bulan dengan menggunakan kedua tangannya. Setelah itu, penari juga harus melakukan gerak kaki berupa jalan di tempat.

Gerakan ini cukup unik karena ketika penari melakukan gerak jalan di tempat, mereka harus menjaga kestabilan lututnya. Seperti gerakan lain, gerakan ini juga dilakukan sampai hitungan 8 dan dilakukan sebanyak 4 kali.

5. Gerak wirasa

Nama pola gerak yang selanjutnya adalah gerak wirasa. Gerakan ini dilakukan dengan cara para penari yang meletakkan kedua tangannya di bahu. Kemudian, penari juga harus bergerak berjalan ke depan dengan gerakan turun yang dilakukan secara perlahan.

Gerakan ini dinamakan gerak wirasa adalah karena penari harus memberikan rasanya saat penari. Mereka juga harus menuangkan rasa di antara gerakan dan alunan lagu bungong jeumpa sebagai pengiringnya.

6. Gerak pandeleng

Gerak pandeleng adalah sebuah gerakan yang mengharuskan penarinya untuk memegang bahu kanan menggunakan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya memegang pinggang. Kemudian, para penari pun akan melakukan gerakan ini secara bergantian dan berulang-ulang.

Saat gerakan ini dilakukan, selain tubuh dan tangannya yang bergerak, para penari juga harus mengatur dan memainkan sorot mata serta gerakan kepalanya. Gerakan ini menjadi cukup sulit karena penari harus melakukan sinkronisasi yang pas antara gerakan kaki, tangan, kepala, dan sorot atau tatapan matanya.

7. Gerak solah

Pada gerakan solah, para penari harus menempelkan kedua tangannya ke depan, kemudian ke atas kepala, dan juga ke dada. Untuk melakukan gerakan yang satu ini, para penari perlu memiliki kemampuan atau pengetahuan tentang musik yang menjadi pengiringnya.

Kemampuan atau pengetahuan akan musik pengiring ini diperlukan agar penari paham dan tahu kapan gerakan ini harus di mulai. Hal ini disebabkan karena seluruh penari harus kompak ketika melakukan gerakannya bersama-sama. Gerak solah dilakukan sampai hitungan 8 dan dilakukan berulang sebanyak 4 kali.

8. Gerak penutup

Gerak penutup adalah gerakan terakhir dalam rangkaian gerak tari bungong jeumpa. Gerak ini dilakukan ketika penari sudah hendak mengakhiri pertunjukan panggung.

Sebenarnya, gerakan ini hampir sama dengan gerakan pertama saat pembukaan, yaitu gerakan di saat penari bergaya seperti orang yang sedang bertapa, tetapi dalam posisi berdiri.

Gerakan ini jugalah yang menjadi akhir dari pementasan tarian bungong jeumpa. Gerak penutup ini memiliki arti sebagai ucapan terima kasih kepada para penonton yang sudah bersedia menyaksikan pertunjukan tari bungong jeumpa.

Kesimpulan

Tari bungong jeumpa adalah salah satu kesenian dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang identik dengan nuansa agama Islam yang sangat kental. Kata bungong jeumpa yang digunakan sebagai nama tarian ini dalam bahasa Indonesia memiliki arti bunga cempaka.

Bunga cempaka sendiri adalah bunga yang terkenal dan banyak tumbuh di dataran Aceh. Bunga ini juga memiliki aroma harum yang khas. Maka tak heran jika bunga ini digunakan sebagai simbol keindahan.

Berdasarkan sejarah, tarian bungong jeumpa ini sudah ada sejak zaman kerajaan atau kesultanan Aceh. Para Raja menyukai tarian ini karena dianggap dapat memberikan keberuntungan kepada kerajaannya. Maka tarian ini pun banyak ditampilkan sebagai tarian resmi acara kerajaan di istana.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Risky Melina Sari Template by Ipietoon Cute Blog Design