Senin, 12 Agustus 2024

Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia

  


Hari/Tanggal        : Senin, 12 Agustus 2024

Mata Pelajaran     : Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia

Alat Peraga           : Gambar dan PPT




Tabik Pun 🙏 

Good morning my lovely students. How are you this morning?

Hopely you are healthy and happiness. 😍

ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pendidikan Pancasila
Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Peserta didik dapat memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
1. Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

MATEI Pendidikan Pancasila

1. Sejarah perumusan Pancasila

1.      2. Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 

PPKI adalah organisasi pada masa awal-awal kemerdekaan republik Indonesia. Organisasi ini dibentuk setelah BPUPKI resmi dibubarkan oleh pemerintah Jepang. Tujuan dari pembentukan PPKI adalah untuk melanjutkan dan menjalankan tugas-tugas dari BPUPKI.

Dalam bahasa Jepang, PPKI disebut “Dokuritsu Junbi Inkai” dibentuk pada 7 Agustus 1945, setelah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dibubarkan. Sejarah terbentuknya PPKI BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945, karena dianggap telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Badan ini sukses menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk menjadi dasar hukum negara yang merdeka. Hal itu tak lain adalah Undang-Undang Dasar.

 

Di hari yang sama, Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Untuk mencapai tujuan pembentukan PPKI, pada 8 Agustus 1945, tiga orang tokoh, yakni Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat menemui Jenderal Besar Terauchi Saiko Shikikan di Saigon.

Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI, dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, PPKI melibatkan sejumlah anggota yang berasal dari tokoh nasional tiap daerah.

Adapun tokoh tersebut ialah 12 orang dari Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1 dari Maluku, serta 1 orang dari golongan Tionghoa.

Tujuan pembentukan PPKI

Berikut beberapa tujuan pembentukan PPKI:

1.        Meresmikan bagian pembukaan dan batang tubuh UUD 1945

2.        Melanjutkan hasil kerja BPUPKI, yakni mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia. Selain dua hal tersebut, tujuan pembentukan PPKI juga berkaitan dengan persiapan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Dalam mencapai tujuan PPKI, ada beberapa golongan muda yang menginginkan kemerdekaan Indonesia dipercepat, dan diproklamasikan tanpa persetujuan militer Jepang.

Peran PPKI Pada 14 Agustus 1945,

Jepang menyerahkan kepada Sekutu. Inggris diberi tugas oleh Sekutu untuk menjaga wilayah Asia, termasuk Indonesia. Namun saat itu, Inggris belum sampai ke daratan nusantara. Akibat kekalahan Jepang dan bangsa Inggris yang tak kunjung datang, Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan atau vacuum of power. Kesempatan ini diambil PPKI dan pejuang kemerdekaan lainnya. Meski sebelumnya terjadi perdebatan antara golongan tua dan muda, akhirnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno memutuskan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tugas PPKI

Setelah berhasil membawa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, PPKI tetap melanjutkan tugasnya, yakni merancang hal-hal yang harus dilakukan oleh negara yang baru saja merdeka. Salah satunya, ideologi atau dasar negara. Oleh karena itu, sehari setelah kemerdekaan, tepatnya pada 18 Agustus 1945, PPKI melaksanakan sidang yang menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:

1.    Menetapkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2.    Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta

3.    Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)

4.    Pancasila diakui sebagai dasar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Berikut Video Pembelajaran : 





ELEMEN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN :
B. INDONESIA : Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak bersambung. 

TUJUAN PEMBELAJARAN :
B. INDONESIA :
1. Melalui kegiatan membuat kalimat, peserta didik dapat menggunakan kosakata baru dalam kalimat dengan benar sesuai ketentuan bahasa Indonesia.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) :
B. INDONESIA :
1. Peserta didik menuliskan kalimat dengan unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan, mengggunakan kombinasi kata benda dan kata sifat yang sesuai dengan konteks topik bahasan. 

MATERI BAHASA INDONESIA

Pengertian Kata Bermakna Ganda

Kata "bermakna ganda" mengacu pada kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna atau arti.

Ini adalah istilah linguistik yang digunakan untuk menggambarkan kata-kata yang bisa diinterpretasikan secara berbeda tergantung pada konteksnya.

Kemampuan kata-kata untuk memiliki makna ganda adalah salah satu fitur yang membuat bahasa menjadi kaya dan sering kali membutuhkan pemahaman kontekstual untuk menentukan makna yang dimaksud.

Kata bermakna ganda dalam Bahasa Indonesia harus benar-benar dipahami. Pasalnya, kata bermakna ganda akan memengaruhi kualitas dan relevansi konten yang dibuat serta meningkatnya daya tarik pembaca.

Dengan demikian, penggunaan kata bermakna ganda dalam penulisan sangat penting untuk menjaga kejelasan dan kesesuaian pesan yang disampaikan.

Faktor yang Menyebabkan Kata Bermakna Ganda

Satu kata bermakna ganda muncul karena berasal dari aspek sejarah budaya, dan linguistik.

Misalnya, sebuah bahasa asing dapat memengaruhi dalam penggunaan kata-kata.

Contoh Kata Bermakna Ganda

Berikut adalah beberapa contoh kata bermakna ganda:

1. Angin

Selain dari arti literalnya sebagai aliran udara, "angin" juga dapat merujuk pada rumor atau gosip yang beredar.

2. Tongkat

Selain dari arti fisiknya sebagai alat bantu jalan, "tongkat" juga dapat merujuk pada jabatan atau posisi tertentu.

3. Bunga

Selain dari arti literalnya sebagai bagian dari tumbuhan, "bunga" juga dapat merujuk pada hadiah romantis atau kembang api.

4. Kunci

Selain dari arti fisiknya sebagai alat untuk membuka pintu atau kunci lainnya, "kunci" juga dapat merujuk pada solusi atau penyelesaian dari suatu masalah.

5. Kertas

Selain dari arti fisiknya sebagai bahan tulis, "kertas" juga dapat merujuk pada dokumen atau surat.

6. Laba

Selain dari arti literalnya sebagai keuntungan dalam bisnis, "laba" juga dapat merujuk pada hasil keberhasilan atau prestasi.

Contoh Kata Bermakna Ganda Beserta Artinya

1. Beruang

Arti 1: Nama hewan mamalia karnivor bercakar yang berukuran besar, berambut hitam, cokelat, dan putih.

Contoh kalimat: Ada berbagai jenis beruang. Beberapa di antaranya adalah beruang madu dan beruang kutub.

Arti 2: Memiliki uang.

Contoh kalimat: Agar bisa membeli barang ini, kita harus beruang. 

2. Bisa

Arti 1: Dapat, mampu.

Contoh kalimat: Aku bisa mengerjakan semua soal ini dalam waktu 10 menit.

Arti 2: Zat racun yang dapat menyebabkan luka, busuk, atau mati bagi sesuatu yang hidup.

Contoh kalimat: Ular ini memiliki bisa yang amat berbahaya.

3. Palu

Arti 1: Alat untuk memukul paku; godam; martil.

Contoh kalimat: Kita perlu palu dan paku untuk memasang jam dinding.

Arti 2: Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, terkenal dengan sebutan Kota Kaledo.

Contoh kalimat: Chika tinggal di Kota Palu. Kami sering melakukan panggilan video.

4. Kali

Arti 1: Kata untuk menyatakan kelipatan atau perbandingan.

Contoh kalimat: Aku sudah mengetuk rumah Adel tiga kali, tapi tidak ada jawaban.

Arti 2: Sungai.

Contoh kalimat: Kita diimbau untuk tidak membuang sampah ke kali, karena dapat menyebabkan banjir.


Refleksi Pembelajaran : 




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Risky Melina Sari Template by Ipietoon Cute Blog Design