Elemen : Seni Musik
CP : Sub Domain Mengalami dan Memahami
Peserta didik memahami, mengenal dan mengidentifikasi pengertian irama, birama dan tempo pada musik lagu.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu mengidentifikasi pengertian irama, birama dan tempo pada musik lagu.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) :
Peserta didik memahami pengertian irama dan nada pada lagu dengan tepat dan benar.
Materi Seni Musik
Irama adalah istilah yang sering digunakan dalam seni musik. Istilah ini sering disebut di berbagai hal, seperti saat bermain alat musik dengan menggunakan partitur atau not balok.
Irama juga sering disebut dalam lagu sebagai cara menyanyi. Jadi seseorang bisa mengetahui mana lagu yang dinyanyikan dengan ceria, mana lagu yang dinyanyikan dengan lembut.
Pengertian Irama dalam Musik
irama dapat diartikan sebagai bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan atau aksen pada not.
Irama dapat pula diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergantung pada nilai titik nada. Irama dalam bentuk musik terbentuk dari kelompok bunyi dengan bemacam-macam panjang pendeknya nada pada tekanan atau aksen pada not.
Ada berbagai jenis irama dalam seni musik, yakni;
1. Pola irama sinkop, yaitu irama yang ketukan beratnya ada di ketukan gantung
2. Pola irama suku bangsa, yaitu irama yang menjadi ciri khas dalam musik tradisional
3. Pola irama rata, yaitu irama yang mempunyai pola atau ketukan dengan berat sama rata dan konsisten
4. Pola irama tidak rata, yaitu irama yang ketukan berat serta pembagian iramanya cenderung berubah-ubah
5. Pola irama ostinato, yaitu irama yang dimainkan berulang-ulang sepanjang lagu
6. Polimetrik, yaitu irama yang diterapkan secara berbeda antara satu alat musik dengan yang lainnya
7. Poliritmik, yaitu irama yang memainkan beragam pola secara bersamaan sehingga ritmenya menjadi kompleks
Pengertian Birama
Birama adalah ketukan yang berulang-ulang secara teratur dalam waktu yang sama dalam sebuah musik. Birama merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan pola ketukan atau irama dalam sebuah komposisi musik.
Birama ditulis dalam bentuk angka pecahan, seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan seterusnya:
- Angka di atas menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama
- Angka di bawah menunjukkan nilai nada dalam satu ketukan
Unsur Birama
1. Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan.
2. Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan.
3. Dalam suatu birama terdapat ruang kosong tanpa bunyi, tetapi tetap dihitung dalam waktu hitungan.
Fungsi Birama:
1. Fungsi Musikal
Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.
Fungsi musikal birama adalah satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari bunyi yang rendah maupun tinggi yang nantinya akan membangun irama.
2. Fungsi Simbol
Fungsi simbol birama adalah berkaitan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4 dan sebagainya.
Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Nantinya, dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi oleh garis vertikal yang disebut dengan garis birama yang telah disinggung sebelumnya.
Jenis dan Contoh Birama
1. Birama 2/4
Birama 2/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas dua ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.
Contoh lagu yang memiliki birama 2/4: Hari Merdeka (lagu nasional), Cik Cik Periuk (Kalimantan Barat), Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), dan Manuk Dadali (Jawa Barat).
2. Birama 3/4
Birama 3/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas tiga ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.
Contoh lagu yang memiliki birama 3/4: Burung Tantina (Maluku), Burung Kakak Tua (Maluku), Tumpi Wayu (Kalimantan Tengah), dan Lisoi (Sumatra Utara).
3. Birama 4/4
Birama 4/4 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna ada empat ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.
Contoh lagu yang memiliki birama 4/4: Bungong Jeumpa (Aceh), Butet (Sumatra Utara), Injit-Injit Semut (Jambi), dan Si Jali-Jali (DKI Jakarta).
4. Birama 6/8
Birama 6/8 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna jika ada enam ketukan dalam tiap satu hitungan dan setiap ketukannya bernilai 1/8.
Contoh lagu yang memiliki birama 6/8 : Naik-Naik ke Puncak Gunung (Maluku) , Desaku yang Kucinta (Nusa Tenggara Timur,) Oh Amelia serta Di Timur Matahari.