Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2024
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPAS
Alat Peraga : Gambar dan PPT
Good morning my lovely students. How are you this morning?
Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
1.
Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mengenal dan menghargai keragaman budaya di Indonesia.
Materi Pembelajaran
PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk keanekaragaman sumber daya alam, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu tempat. Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah.
Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup, jadi Keanekaragaman Hayati dapat di artikan sebagai keanekaragaman atau keberagaman mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.
Indonesia dengan keanekaragaman baik itu flora maupun faunanya, Keanekaragaman Hayati atau sering dikenal juga sebagai biodiversitas. Biodiversitas adalah suatu tingkat yang ada di dalam bumi dan hal ini menjadi patokan atau ukuran dalam penentu kesehatan bumi.
Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub. Hal ini disebabkan oleh iklim atau cuaca karena biodiversitas merupakan fungsi dari iklim.
Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup, jadi Keanekaragaman Hayati dapat di artikan sebagai keanekaragaman atau keberagaman mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.
Indonesia dengan keanekaragaman baik itu flora maupun faunanya, Keanekaragaman Hayati atau sering dikenal juga sebagai biodiversitas. Biodiversitas adalah suatu tingkat yang ada di dalam bumi dan hal ini menjadi patokan atau ukuran dalam penentu kesehatan bumi.
Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub. Hal ini disebabkan oleh iklim atau cuaca karena biodiversitas merupakan fungsi dari iklim.
Itulah penjelasan mengenai pengertian dan contoh keragaman budaya di Indonesia. Baca juga: Pengertian Isolasi Geografi dan Pengaruhnya pada Keragaman Budaya
Pengertian Adat Istiadat – Indonesia adaah salah satu negara di dunia yang paling kaya dengan keanekaragaman budaya. Memiliki ribuan pulau dan ratusan suku membuat Indonesia juga kaya akan adat istiadat yang memiliki segudang filosofi dan makna. Adat istiadat ini tentu menjadi warisan yang harus dipelajari dan dilestarikan agar tak hilang digerus zaman.
Pengertian Adat Istiadat
Indonesia memiliki adat istiadat yang beragam karena penduduknya heterogen. Masyarakat heterogen ini memiliki budaya, tradisi, dan kebiasaan yang berbeda di setiap daerah. Norma, nilai, dan tradisi masyarakat Indonesia masih berlaku hingga kini. Adat istiadat adalah bagian dari kekayaan budaya suatu daerah atau bangsa.
Menurut KBBI, adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan, sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Adat berasal dari bahasa Persia yang berarti kebiasaan; cara; penggunaan; upacara; observasi. Sementara itu, istiadat berasal dari bahasa Arab isti‘adah yang berarti permintaan kembali.
Adat istiadat adalah bagian berasal kekayaan budaya suatu wilayah atau bangsa. tata cara norma adalah bentuk budaya yang mewakili adat, nilai, tradisi, serta kebiasaan beserta berasal suatu grup. Umumnya, adat istiadat digunakan buat memandu sikap serta perilaku warga tertentu.
Adat istiadat bisa dikatakan sebagai bagian dari identitas yang melekat secara turun temurun. Adat istiadat adalah wujud perilaku yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kini, adat istiadat adalah tradisi yang berusaha untuk terus dilestarikan agar kelak nanti anak cucu kita masih bisa melihat adat istiadat yang ada saat ini. Bentuk adat istiadat adalah aktivitas, kepercayaan atau upacara yang dilakukan secara turun temurun.
Contoh adat istiadat adalah upacara pernikahan adat Jawa, upacara potong gigi di Bali atau tradisi Bau Nyale di Lombok, Ngaben, Galungan dan Kuningan yang dilakukan masyarakat Bali.
Adat istiadat adalah sikap atau kelakuan seseorang yang diikuti oleh orang lain, dalam jangka waktu lama. Adat istiadat ini mencerminkan kepribadian suatu masyarakat di daerah tertentu.
Macam-Macam Adat Istiadat
Adat istiadat yang sebenarnya Adat Adalah adat yang tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh waktu, dipindah tidak layu, dibasuh habis air. Artinya, semua ketetapan yang ada di alam ini memiliki sifat-sifat yang tak akan berubah.
Contohnya hutan gundul menjadi penyebab banjir, kejahatan pasti akan mendapat hukuman, kebaikan akan membuahkan kebahagiaan, dan seterusnya. Adat yang diadatkan ialah semua ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat. Ketentuan-ketentuan ini dimodifikasikan oleh aturan yang berdasarkan sifat benda- benda di alam.
Gunanya untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal ketertiban, perekonomian dan sosial budaya. Adat yang teradat yaitu aturan yang terbentuk berdasarkan musyawarah. Setiap kelompok masyarakat memiliki aturan dan tata cara yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Adat istiadat merupakan kebiasaan atau kesukaan masyarakat setempat ketika melaksanakan pesta, berkesenian, hiburan, berpakaian, olahraga, dsb.
Adat istiadat bisa berbentuk tertulis dan tidak tertulis.
Adat Istiadat Tertulis
Contoh adat istiadat yang tertulis antara lain:
- Piagam-piagam raja (surat pengesahan raja, kepala adat
- Peraturan persekutuan hukum adat yang tertulis seperti penataran desa, agama desa, awig-awig (Peraturan Subang di Pulau Bali).
Adat Istiadat Tidak Tertulis
Contoh adat istiadat yang tidak tertulis antara lain:
- Upacara Ngaben dalam kebudayaan Bali.
- Acara sesajen dalam masyarakat Jawa.
- Upacara selamatan yang menandai hidup seseorang dalam masyarakat Sunda.
Hukum Adat
Adat istiadat berasal dari kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Kemudian, kebiasaan tersebut diturunkan dari generasi ke kegenerasi. Setelah adat istiadat muncul hukum adat yang berkembang dari tradisi masyarakat. Hukum adat berbeda dengan hukum tertulis dalam hukum negara.
Contoh Adat Istiadat
Beberapa daerah di Indonesia masih memegang teguh adat istiadat warisan leluhur. Adat istiadat ini menjadi tradisi untuk rangkaian acara seperti pernikahan, kematian, kehamilan, dan kesenian. Lalu, adat istiadat apa yang sampai saat ini masih berlaku? Berikut contoh adat istiadat di Indonesia:
1. Sekaten
Contoh adat istiadat di Indonesia adalah Sekaten. Upacara keagamaan ini dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Sekaten diselenggarakan di Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.
Masyarakat dan wisatawan bisa menyaksikan langsung upacara sekaten. Sekaten menjadi tradisi masyarakat di Jogja ketika Maulid Nabi Muhammad.
Ada iring-iringan dan pawai makanan dalam bentuk gunung hasil masyarakat sekitar. Makanan tersebut kemudian diarak oleh abdi dalem dan prajurit keraton.
2. Ngobeng
Ngobeng adalah tradisi menjamu tamu yang dilakukan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Acara Ngobeng sebagai bentuk menghargai tamu dan mempererat silaturahmi. Ngobeng diadakan untuk acara pernikahan, syukuran, khitanan, dan perayaan hari keagamaan. Tradisi ini adalah makan bersama memakai tangan sambil duduk bersila.
3. Mandi Tian Mandaring
Provinsi Lampung, Sumatera memiliki tradisi Mandi Tian Mandaring. Tradisi ini adalah upacara mandi untuk hamil tujuh bulan. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, upacara Mandi Tian Mandaring bertujuan supaya ibu melahirkan dengan selamat. Anak yang dilahirkan juga selamat dan sehat tanpa ada gangguan.
4. Adat Minangkabau
Adat Minangkabau adalah peraturan dan undang-undang atau hukum adat yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Adat Minangkabau juga dipakai dan berlaku bagi masyarakat Minang yang berada di perantauan di luar wilayah Minangkabau.
Ada tiga ketetapan adat dalam adat Minangkabau yang dikenal dengan “Tali Tigo Sapilin”. Pertama, Ulayat Adat Milik Bersama artinya tidak ada kepemilikan individu terhadap ulayat adat Minangkabau.
Kedua, penurunan Ulayat Adat Pada Perempuan Garis Ibu, perempuan diamanahkan sebagai pemegang ulayat adat dan diturunkan kepada anak perempuannya sebagai pemegang estafet ulayat adat. Ketiga, Islam adalah agama Masyarakat Adat Minangkabau.
5. Ngaben – Bali
Ngaben adalah salah satu bentuk adat istiadat yang ada di Bali. Ngaben tergolong sebagai upacara yang ditujukan kepada leluhur. Ngaben adalah proses penyucian roh dengan cara membakarnya menggunakan api agar bisa kembali ke Sang Pencipta.
Tujuan dari upacara ngaben adalah mempercepat raga sarira agar dapat kembali ke asalnya. Secara khusus ngaben dilaksanakan karena wujud cinta kepada para leluhur dan bakti anak kepada orang tuanya.
6. Tradisi Potong Jari – Papua
Potong jari merupakan bentuk adat istiadat Suku Dani yang ada di Papua. Tradisi potong jari dilakukan ketika ada sanak saudara yang meninggal dunia. Mengutip Merdeka, jika yang meninggal orang tua, maka dua ruas jari harus dipotong.
Sedangkan kepada sanak saudara, hanya satu ruas jari yang akan dipenggal. Potong jari hanya dilakukan oleh wanita Suku Dani. Bagi pria, mereka melakukan potong telinga.
7. Tradisi Kamomose – Buton Tengah
Tradisi kamomose merupakan tradisi turun temurun mencari jodoh yang masih dilestarikan hingga saat ini di kecamatan Lakudo, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Kamomose diikuti oleh anak gadis yang belum baligh dan didampingi oleh anak gadis yang sudah dewasa dan belum menikah sebagai pemandu selama pelaksanaan tradisi kamomose.
Sebelum acara kamomose dimulai, terlebih dahulu para gadis mengambil tempat duduk yang telah disiapkan sebelumnya atau buete. Para peserta (kamoose) duduk berjejer menghadap sikhipua atau baskom yang di atasnya terdapat penerang seperti lilin yang disebut juga sulu tahu. Kegiatan kamomose diawali dengan pemukulan gong sebagai isyarat bahwa acara akan dimulai.
8. Tedak Siten – Jawa
Tedak siten atau tedak siten adalah rangkaian prosesi adat yang diselenggarakan pada saat pertama kali seorang anak belajar menginjakkan kaki ke tanah. Tedhak berarti turun, dan siten artinya tanah. Tradisi ini biasanya dilakukan saat anak berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.
Elemen CP : Menyimak : Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat memahami unsur-unsur puisi dalam teks lagu.
Alur Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik menemuka dan memahami arti kata dan membuat kalimat berdasarkan gambar.
Materi Pembelajaran :
Jelajah Kata
Tahukah kalian, ternyata banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa asing ataupun bahasa daerah. Bahasa asing yang banyak berpengaruh antara lain adalah bahasa Sanskerta, Arab, Tionghoa, Belanda, Portugis, dan Inggris. Contoh:
Arab: daftar ilmu nikmat sabar
Belanda: absen kartu permen televisi
Tionghoa: bakmi becak cawan giwang
Sanskerta: desa jiwa negara upacara
Inggris: diskusi fakta komputer pulsa
Portugis: bendera jendela kereta meja
2. Di buku kalian, buatlah satu atau dua kalimat yang menggambarkan kejadian di dalam setiap gambar.
3. Susunlah kalimat-kalimat tersebut sesuai urutan peristiwa yang menurut kalian terjadi. Gunakan kata penghubung dalam kalimat dan antarkalimat.
4. Periksa tulisan kalian. Apakah sudah menjadi satu cerita yang utuh dan berurutan?
5. Kalau perlu, tambahkan kalimat lain.
6. Perhatikan bahwa urutan gambar yang kalian buat bisa saja berbeda dari teman kalian, tergantung pada cerita yang kalian kembangkan. Pastikan bahwa urutan kejadian yang kalian tuliskan logis dan dapat dipahami.
Dengan menulis cerita berdasarkan gambar, kalian berlatih membuat tulisan dengan urutan kronologis menggunakan kata penghubung antarkalimat.
TUGASMU!
Kerjakan latihan Asesment Bab 7 Bahasa Indonesia (Buku Putih) halaman 212 - 214 pilihan ganda. Kerjakan di buku latihan dan tulis soalnya.
Tugas akan ibu guru koreksi setelah masuk kembali ke sekolah.
Tetap melaksanakan rutinitas ibadah harian dan berikan dokumentasi telah melihat dan mengerjakan tugas hari ini !
Assalamu'alaikum Hasan kelas 4c Hadir Bu
BalasHapus